Kamis, 08 November 2012

Macam-macam penggunaan kacu dan penutup kepala Gerakan Pramuka



Kacu atau setengan leher adalah dasi yang dikenakan oleh setiap anggota baik putra ataupun putri, namun cara pelipatan kacu yang digunakan oleh anggota putra sangatlah bervariasi, sesuai dengan keinginan dan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Begitu juga dengan penutup kepala anggota putra ataupun putri memiliki banyak variasi dan jenis, seperti baret, topi rimba, peci, much, topi pet, terkadang ada juga yang mengenakan blangkon. Berikut ini foto-foto macam-macam penggunaan kacu dan penutup kepala Perakan Pramuka.

1.Mengunakan Baret



2. Menggunakan Peci

3.Menggunakan Topi Rimba

4.Menggunakan Blangkon atau Iket kepala

5.Mengunakan Topi Pet
 

 


Minggu, 04 November 2012

SENJATA PUSAKA



Senjata Pusaka (Golok Patimura) yang  akan turut serta menyukseskan KEMAH LATIH 2012


Rangkaian Penggunaan
1.      Diberikan kepada ketua pelaksana oleh Ka Mabigus saat upacara pemberangkatan di pangkalan MTsN Karangsembung, sebagai simbolis bentuk kepercayaan dilaksanakanya KEMAH LATIH 2012, oleh Ketua Pelaksana dan Panitia.

Makna Filosofi: Senjata rimba; (kapak, golok, pedang, sangkur dll) digunakan untuk merambah hutan, melindungi diri, dan sangat dibutuhkan dalam kegiatan di alam terbuka.
Diberikanya senjata rimba dari Ka Mabigus Kepada ketua pelaksana memiliki arti, bahwa Ka Mabigus sepenuhnya percaya akan terlaksananya KEMAH LATIH 2012, yang diselenggarakan oleh ketua pelaksana dan panitia, sekaligus memberikan tanggung jawab dan amanat kepada ketua pelaksana untuk senantiasa menjaga seluruh panitia dan peserta dari ancaman apapun selama pelaksanaan KEMAH LATIH 2012 berlangsung.

2.      Ditancapkan pada buah nyiur  oleh Pembina upacara, pada saat upacara pembukaan KEMAH LATIH 2012.

Makna Filosofi: Tancap; Kebulatan tekad bersama menyukseskan KEMAH LATIH 2012. KEMAH LATIH 2012 merupakan bentuk kegiatan Gerakan Pramuka Gudep Shalahudin Al Ayubi-Siti Fatimah MTsN Karangsembung, yang bertujuan menancapkan semangat kepanduan pada setiap anggotanya, seperti menancapnya senjata pusaka pada buah nyiur yang serba guna.

3.      Dicabut dari buah nyiur oleh Pembina upacara, pada saat upacara penutupan KEMAH LATIH 2012,

Makna Filosofi: Cabut; Terlaksananya KEMAH LATIH 2012 diharapkan memberikan pengalaman berharga dan ilmu yang bermanfaat bagi yang melaksankan dan mengikutinya, serta memberikan kesan yang mendalam bagi semua pihak yang ikut serta dan membantu. kesan itu akan tetap membekas, seperti bekas tancapan senjata pusaka pada buah nyiur.

4.      Diserahkan kembali kepada Ka Mabigus, di pangkalan MTsN Karangsembung.

Makna Filosofi: Serah; Selesai sudah tugas ketua pelaksana menyelenggarakan KEMAH LATIH 2012, semua tanggung jawab dan amanat yang diberikan kepadanya telah dilaksanakan dengan baik.

KEMAH LATIH 2012





KEMAH LATIH merupakan rangkaian kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahun oleh gerakan pramuka Gudep Shalahudin Al-Ayubi- Siti Fatimah, yang memiliki fungsi dan tujuan mengajarakan dan mendidik anggota pramuka untuk belajar mandiri dan melakukan kegiatan dialam terbuka. Pada tahun 2012 acara kemah latih mengemas tiga agenda program kerja, yang pertama pengukuhan anggota baru atau kelas 7, yang kedua serah terima jabatan kepada pratama terpilih, dan yang terakhir kenaikan tingkat dari ramu ke terap, atau terap menuju rakit.
“Jadikan alam sahabat kita dan perkuat karakter bangsa dengan Gerakan Pramuka” tema itulah yang diusung pada KEMAH LATIH 2012, yang akan diselenggarakan di bumi perkemahan Siwalk Setupatok Cirebon. kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini akan diisi dengan rangkaian acara dimulai dari upacara pemberangkatan sekaligus pelepasan oleh Ka Mabigus di pangkalan MTsN Karangsembung dan penyerahan senjata pusaka, sebagai simbolis bentuk kepercayaan dilaksanakanya KEMAH LATIH 2012, oleh Ketua Pelaksana dan Panitia. Dilanjutkan perjalanan menuju bumi perkemahan Siwalk, dan melangsungkan perkemahan hingga tiga hari kedepan, dalam perkemahan tersebut banyak kegiatan yang akan bermanfaat dan memberikan pengalaman berharga bagi pelaksana dan pesertanya.
Kegiatan ini diharapakan mampu meningkatakan kemampuan peserta didik dan anggota Gerakan Pramuka dalam hal berkegiatan di alam bebas, mandiri. dan menamkan nilai-nilai karakter bangsa yang harus ada pada setiap jiwa muda bangsa Indonesia, khususnya anggota Gerakan Pramuka.